Panji Manusia Silver "Nyasar" ke Kota Kembang : Fenomena Manusia Perak



Weekend indah nian jikalau berjalan-jalan keliling kota Bandung tapi nampaknya ada pemandangan berbeda di perempatan jalan kota Bandung. Yap ! warga kota Bandung sering melihat orang-orang berwarna perak (silverman) mencari sumbangan di perempatan jalan. Seluruh tubuh mereka, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, dicat dengan cat semprot warna perak (silver), hanya mata saja yang tersisa berwarna hitam. Mereka hanya menggunakan celana pendek saja, sehingga tubuh mereka yang kurus tampak terlihat dengan jelas tulang dadanya yang menonjol.
Manusia perak itu membawa sebuah kotak sumbangan dari kardus bekas yang bertuliskan “Peduli Yatim Piatu”. Kotak kardus itu juga ikut dicat perak. Mereka bergerilya di perempatan jalan untuk “mengemis” kepada para pengguna jalan –yang katanya– uang itu untuk disumbangkan kepada anak yatim piatu. Mungkin dengan tampil berwarna perak itu mereka berharap menarik perhatian orang-orang.
Pada mulanya jumlah manusia perak ini sedikit. Pertama kali menemukan mereka di Jalan Dago, tetapi sekarang jumlahnya semakin banyak saja. Sepertinya ada pihak yang mengkoordinir mereka, sebab terlihat mereka dibawa oleh sebuah mobil bak terbuka, mungkin diturunkan di beberapa perempatan jalan strategis di kota Bandung.
Kalau diamati, sangat jarang pengguna jalan (pengemudi mobil atau motor) melemparkan uang ke dalam kardus itu. Mungkin banyak pengguna jalan meragukan kebenarannya. Apa betul uang yang dikumpulkan mereka itu untuk disumbangkan kepada panti asuhan atau anak yatim piatu? Kalau iya, panti asuhan mana? Di kardus bekas itu tidak ada (atau ada tetapi tidak terbaca dengan jelas?) tulisan nama lembaga atau panti asuhan yang meminta sumbangan.
Tidak  habis pikir dengan manusia perak itu. Mereka rela dicat seluruh tubuhnya dengan cat semprot lalu berpanas-panas ria di tengah jalan dari pagi sampai sore. “Pengorbanan” mereka itu tidak gratis, mungkin mereka mendapat bayaran atu komisi dari uang yang berhasil dikumpulkan sehingga mau “mengemis” dengan cara begitu.
apakah ini cara mengemis model baru? Kalau untuk mengumpulkan sumbangan buat yatim piatu tentu ada cara yang lebih pantas, bukan dengan meminta-minta seperti itu. Di toko-toko swalayan sering kita temui kotak amal dari lembaga yatim, masjid, atau panti asuhan. Jelas lagi dari lembaga mana yang mengedarkan kotak amal itu. Nah, kalau yang model begini saya kira lebih pantas daripada mdoel silverman yang berkeliaran di jalan-jalan. Kalau memang ebnar para silverman itu disuruh oleh lembaga yatim piatu tertentu, sangat menyayangkan cara mencari sumbangan yang tidak simpatik seperti ini.
Namun, Satpol PP di kota Bandung menganggap para silverman ini merusak keindahan dan kenyamanan kota. Dua minggu lalu dalam suatu operasi razia, para pengemis, pengamen, dan silverman ini terjaring operasi razia dan diangkut oleh Satpol PP dengan mobil bak terbuka, entah kemana.
Manusia silver atau‘Silverman' atau juga manusia perak ini telah bertebaran di Kota Bandung keberadaannya menyebar di sejumlah titik perempatan lampu merah di jalan utama Bandung. Manusia silver mempunyai kegiatan yang positif mepunyai misi social. Manusia ini adalah kejadian unik di Indonesia, namun keunikkannya tersebut apakah benar-benar tulus membantu yatim piatu atau hanya issue saja, sehingga menjadikan sebutan silvermansaja dengan seluruh badannya dilumuri cat perak khususbody painting. Sehingga belakanga ini, manusia ini banyak disoroti oleh masyarakat, dimana pada awalnya yang hanya sedikit yang melakukan kegiatan ini namun seiring waktu banyak sekali yang melakukannya. Nah, itu memandang sebagai apakah sosok manusia silver itu, mungkinkah mereka dikatakan sebagai keunikan, ataukah sebuah bentuk kemuliaan karena misi sosial yang mereka junjung, serta apakah ada dampaknya bagi kesehatan penggunaan cat perak setiap hari dan terus terkena sinar matahari.
Sebuah jawaban tentang Keunikan manusia silver dapat terlihat di luar negeri. Mereka melakukan pertunjukan seni dan mendapat bayaran secara profesional maupun sukarela. Para turis pun berebutan berfoto bersama mereka. Nah, disinilah manusia ini dikatakan unik yaitu dengan segala aksi dan sangat bernilai seni. Mereka bukan mengumpulkan sumbangan.
Muliakah silverman itu? Disisi sosial bisa dikatakan suatu bentuk kepedulian tinggi. Mereka sungguh peduli kepada anak yatim piatu, menyantuni anak yatim, yaitu dengan mengasuh sekitar 60 panti, menyerahkan uang sumbangan dari pengguna jalan kepada anak-anak panti. Satu anak panti mendapat bantuan Rp50 ribu per bulan. Betapa sebuah perjuangan yang luar biasa, mereka rela dilumuri cat perak seluruh tubuh dan berpanas-panasan demi mendapat kerelaan para pengguna jalan untuk sedikit berbagi kepada anak yatim piatu.
Dari sudut agama, salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah tiada. Mengasihi anak yatim piatu adalah suatu perbuatan kebaikan yang niscaya Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhirat, karena Allah Maha Pengasih dan Mencintai semua orang yang pengasih.
Namun, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Siti Masnun Samsuati, mempertanyakan 'kemuliaan' Manusia Silver. Hal ini disebabkan menurut Siti komunitas ini harus melapor ke Dinas Sosial. Mereka harus membuat izin kegiatan. Mereka juga harus melaporkan segala kegiatannya.




Walaupun Koordinator Komunitas Manusia Perak menyatakan bahwa komunitas ini resmi terbentuk pada 25 Januari 2012. Keberadaan mereka bukan abal-abal. Komunitas ini legal lantaran telah mendapat akta notaris yang mereka jadikan sebagai payung hukum yang legal. Anggota 'Silverman' sengaja dikoordinir agar tidak liar dan diajak berkegiatan positif. Maka, sebaiknya sebuah pelaporan kepada pihak yang terkait itu penting demi mendapatkan keselarasan dan tidak menimbulkan asumsi-asumsi negatif dari sebelah pihak dan dapat menciptakan hidup damai.
'Silverman' menggunakan cat yang selalu dilumurkan ke tubuh yaitu zat kimia dengan unsur Ag bernomor atom 47. Unsur itu merupakan transisi logam lunak berwarna putih dan mengkilap. Tingkat konduktivitas listrik dan panasnya paling tinggi dibanding logam lain. Lazimnya, unsur itu digunakan pada koin, perhiasan, peralatan rumah tangga, dan keperluan fotografi.
Jika mengacu pada ECHA yang telah mengatur tentang regulasi penggunaan bahan kimia dalam pembuatan cat. Formulasi produk-produk Bio Industri selalu mengacu pada regulasi Standar kandungan bahan berbahaya sesuai peraturan ECHA -substance very high concern-SVHC 2010 diukur dan ditetapkan kurang dari 0,1% dari total berat. Berikut adalah zat-zat kimia berbahaya pada cat dan impact untuk kesehatan:
  1.  Timbal (Pb) sejenis logam berat. Pb adalah logam yang sifatnya toksik terhadap manusia. Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb.
  2. THINNER, dimana semua cat mengandung pelarut/solventyang berupa tiner. Tiner akan menguap segera setelah cat dioleskan, pajanan terhadap solvent dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.
  3. FORMALDEHIDA, senyawa kimia formaldehida (metanal, triaxone atau formalin). Pengaruh terhadap badan :
    • Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan. Formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
    • Jika terpapar formalidehida dalam jumlah banyak semisal terminum, asam format yang terkandung bisa meningkatkan keasaman darah, membuat tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, koma, bahkan sampai kematian.
    •  Formaldehida menimbulkan terikatnya DNA dan protein sehingga mengganggu ekspresi genetik. Sangat berbahaya pada ibu hamil karena bisa merusak sistem saraf pada janin penyebab kecacatan.
    • Sebuah studi menunjukkan formaldehida dalam kadar lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan tidak akan menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat, tetapi jika kadarnya berlebih bisa menimbulkan kanker.
Berbicara mengenai penggunaan cat body painting setiap hari, maka menurut Doroty Orem self care adalah perawatan diri yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan individu maupun kelompok. Teori Orem ini erat kaitannya dengan fenomena silverman karena kegiatan silverman ini termasuk dalam salah satu tipe kebutuhan Self care yaitu developmental, yaitu aktivitas penting untuk membantu seseorang dalam kemajuan perkembangan. Mereka tidak menghargai dirinya dengan cara mengecat dirinya namun disisi lain mereka melakukan hal itu untuk membantu yatim piatu.
Fenomena silverman menjadi sebuah tantangan bagi perawat komunitas dimana merupakan tantangan yang mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan masyarakat. Kesehatan individu, kelompok dan masyarakat adalah tujuan dalam keperawatan komunitas. Disini peran perawat yaitu dengan memberikan promosi kesehatan/pendidikan kesehatan kepada individu, kelompok ataupun masyarakat untuk terjadi perubahan perilaku hidup sehat, dimana dapat dilakukan dengan sebuah penyuluhan tentang penggunaan cat body painting kepada komunitas tersebut, menyebar leaflet atau pamflet kesehatan atau mengadakan seminar terbuka. Berkolaborasi dengan tenaga medis lain serta lembaga yang terkait.
Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak menjadi masalah terkait penggunaan cat body painting menurut Koordinator Komunitas Manusia Perak menyatakan bahwa komunitas ini menggunakan cat khusus untuk body painting yang aman bagi kulit. Cat body painting itu dicampur minyak kelapa sebelum dibalur ke tubuh sehingga tidak menimbulkan efek samping maupun bahaya bagi penggunanya, tahan air, tidak gampang luntur dan mudah dibersihkan yaitu dengan mandi untuk membersihkannya.
Kesimpulan yang dapat penulis berikan yaitu sebuah bentuk kemuliaan dengan menyantuni anak yatim piatu dengan cara yang unik yaitu dengan menjadi silverman hanya untuk kepentingan orang lain tidak untuk diri sendiri. Salut untuk silverman!. Berdasarkan teori dan penelitian penggunaan cat terlebih ditambah dengan seharian terkena sinar matahari yang sangat berbahaya bagi tubuh terutama kulit. Perkembangan teknologi yang muncul sehingga tidak semua cat berbahaya bagi tubuh, seniman melakukan body painting dengan menggunakan cat khusus cat body painting sehingga aman, bagitu pula dengan komunitas ini.

By : Nocturnal

Tags:

Share:

0 komentar